BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 09 Juni 2011

Rabu, 08 Juni 2011

  1. Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit. (Aristoteles)
  2. Kesakitan membuat Anda berpikir. Pikiran membuat Anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan dalam hidup. (John Pattrick).
  3. Jangan pernah melupakan apa pun yang dikatakan seseorang ketika ia marah, karena akan seperti itu pulalah perlakuannya pada Anda. (Henry Ward Beecher)
  4. Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)
  5. Bakat terbentuk dalam gelombang kesunyian, watak terbentuk dalam riak besar kehidupan. (Goethe)
  6. Secara teoritis saya meyakini hidup harus dinikmati, tapi kenyataannya justru sebaliknya – Karena tak semuanya mudah dinikmati. (Charles Lamb)
  7. Orang yang menginginkan impiannya menjadi kenyataan, harus menjaga diri agar tidak tertidur. (Richard Wheeler)
  8. Bila Anda ingin bahagia, buatlah tujuan yang bisa mengendalikan pikiran, melepaskan tenaga, serta mengilhami harapan Anda, (Andrew Carnegie).
  9. Kita hanya berfikir ketika kita terbentur pada suatu masalah. (John Dewey)
  10. Kesalahan orang lain terletak pada mata kita, tetapi kesalahan kita sendiri terletak di punggung kita. (Ruchert)
  11. Yang baik bagi orang lain adalah selalu yang betul-betul membahagiakannya. (Aristoteles)
  12. Semua yang riil bersifat rasional dan semua yang rasional bersifat riil. (Hegel)
  13. Sebelum menolong orang lain, saya harus dapat menolong diri sendiri. Sebelum menguatkan orang lain, saya harus bisa menguatkan diri sendiri dahulu. (Petrus Claver)
  14. Lebih baik bertempur dan kalah daripada tidak pernah bertempur sama sekali. (Arthur Hugh Clough)
  15. Hidup adalah lelucon yang baru saja dimulai. (W.S. Gilbert)
  16. Orang yang bisa menggunakan dan menyimpan uang adalah orang yang paling bahagia, karena ia memiliki kedua kesenangan. (Samuel Johnson)
  17. Kebijaksanaan tidak pernah berbohong. (Homer)
  18. Tuhan sering mengunjungi kita, tetapi kebanyakan kita sedang tidak ada di rumah. (Joseph Roux)
  19. Seorang pendengar yang baik mencoba memahami sepenuhnya apa yang dikatakan orang lain. Pada akhirnya mungkin saja ia sangat tidak setuju, tetapi sebelum ia tidak setuju, ia ingin tahu
    dulu dengan tepat apa yang tidak disetujuinya. (Kenneth A. Wells)
  20. Seorang pria sudah setengah jatuh cinta kepada wanita yang mau mendengarkan omongannya dengan penuh perhatian. (Brenden Francis)
  21. Kebahagian hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati. (W.M. Thancheray)
  22. 3x25 Watt ≠ 75 Watt
    Sebuah bola lampu berukuran 75 watt kelihatan bersinar lebih terang dibandingkan dengan tiga buah bola lampu 25 Watt yang dinyalakan bersamaan.
  23. Dari semua hal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena tidak kena tanggung jawab maupun tidak dapat dicuri, karena tidak dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan. (Hitopadesa)
  24. Bila orang mulai dengan kepastian, dia akan berakhir dengan keraguan. Jika orang mulai dengan keraguan, dia akan berakhir dengan kepastian. (Francis Bacon)
  25. Cuma sedikit orang yang menginginkan kebebasan, kebanyakan hanya menginginkan seorang tuan yang adil. (Gaius Sallatus Crispus)
  26. Tak diinginkan, tak dicintai, tidak diperhatikan, dilupakan orang, itu merupakan derita kelaparan yang hebat, kemiskinan yang lebih besar daripada orang yang tak bisa makan. Kita harus saling merasakan hal itu. (Ibu Teresa)
  27. Pengalaman bukan saja yang telah terjadi pada diri Anda. Melainkan apa yang Anda lakukan dengan kejadian yang Anda alami. (Aldous Huxley)
  28. Dunia adalah komedi bagi mereka yan memikirkannya, atau tragedi bagi mereka yang merasakannya. (Harace Walpole)
  29. Saya percaya kata managing berarti memegang burung dara di kepalan tangan. Kalau terlalu kencang ia akan mati. Tapi bila terlalu kendur, bisa terlepas. (Tommy Lasorda)
  30. Sejarah manusia merupakan tanah pemakaman dari kebudayaan-kebudayaan yang tinggi, yang rontok karena mereka tidak mampu melakukan reaksi sukarela yang terencana dan rasional untuk menghadapi tantangan. (Erich Fromm)
  31. Kemajuan merupakan kata yang merdu. Tetapi perubahanlah penggeraknya dan perubahan mempunyai banyak musuh. (Robert F. Kennedy)
  32. Kita mengajarkan disiplin untuk giat, untuk bekerja, untuk kebaikan, bukan agar anak-anak menjadi loyo, pasif, atau penurut. (Maria Montessori)
  33. Tugas dan pendidikan ialah mengusahakan agar anak tidak mempunyai anggapan keliru bahwa kebaikan sama dengan bersikap loyo dan kejahatan sama dengan bersikap giat. (Maria Montessori)
  34. Kemampuan menertibkan keinginan merupakan latar belakang dari watak. (John Locke 1632-1704)
    Kebahagian dari setiap negara lebih bergantung pada watak penduduknya daripada bentuk pemerintahannya. (Thomas Chandler Haliburton 1796-1865)
  35. Menyikat lantai dan mencuci pispot sama mulianya seperti menjadi presiden. (Richard M. Nixon)
  36. Jangan pernah membanting pintu, siapa tau kita harus kembali. (Don Herold)
  37. Diplomat ialah orang yang selalu ingat pada ulang tahun seorang wanita tetapi tidak pernah ingat berapa umur wanita itu. (Robert Frost)
  38. Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang yang paling takut pada perubahan. (Mignon McLaughlin)
  39. Kalau manusia berangsur menjadi tua, umumnya ia cendrung menetang perubahan, terutama perubahan ke arah perbaikan. (John Steinbeck)
  40. Selama hidup saya yang sudah 87 tahun ini, saya telah menyaksikan serentetan revolusi teknologi. Tetapi tidak satu pun diantaranya yang tidak membutuhkan watak yang baik atau kemampuan untuk berfikir. (Bernard M. Baruch)
  41. Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis. (Aristoteles)
  42. Pendidikan mengembangkan kemampuan, tetapi tidak menciptakannya. (Voltaire)
  43. Pendidikan yang baik tidak menjamin pembentukan watak yang baik. (Fonttenelle)
  44. Setelah makan, pendidikan merupakan kebutuhan utama rakyat. (Danton)
  45. Kerendahan hati disukai orang-orang terkenal. Namun orang yang bukan apa-apa sulit untuk rendah hati. (Paul Valěry)
  46. Emansipasi merupakan seni untuk berdiri di atas kaki sendiri namun dipeluk tangan orang lain. (Alex Winter)
  47. Sebelum menikah saya mempunyai enam teori tentang bagaimana mendidik anak. Kini saya mempunyai enam anak dan tidak mempunyai teori. (John Wilmot, Earl of Rochester 1647-1680)
  48. Kebahagiaan itu seperti batu arang, ia diperoleh sebagai produk sampingan dalam proses pembuatan sesuatu. (Aldous Huxley)
  49. Dari pesawat terbang yang saya cintai, saya melihat ilmu pengetahuan yang saya puja memusnahkan kebudayaan, padahal saya mengharapkan mereka dimanfaatkan untuk kebudayaan. (Charles A. Lindbergh, Jr.)
  50. Harapan adalah tiang yang menyangga dunia. (Pliny the Elder)
  51. Alat penghemat kerja yang paling populer sampai saat ini masih tetap suami yang berada. (Joey Adams)
  52. Seorang arkeolog merupakan suami yang terbaik yang bisa diperoleh wanita; makin tua si istri, makin besar minat suami terhadapnya. (Agatha Cristie)
  53. Saya lebih suka lamunan untuk masa akan datang daripada sejarah masa lalu. (Thomas Jefferson 1743-1826)
  54. Jangan memberi nasehat kalau tidak diminta. (Erasmus)
  55. Manusia mudah dibohongi oleh orang yang dicintainya. (Molire)
  56. Sebelum menulis, belajarlah berpikir dulu. (Boileau)
  57. Orang yang berjiwa cukupan, merasa bisa menulis dengan hebat. Orang yang berjiwa besar merasa bisa menulis cukupan. (La Bruyère)
  58. Kemenangan yang paling indah adalah bisa menaklukkan hati sendiri. (La Fontaine)
  59. Tidak ada yang selembut dan sekeras hati. (G.C. Lichtenberg)
  60. Lebih baik mengerti sedikit daripada salah mengerti. (A. France)
  61. Orang memerlukan dua tahun untuk berbicara, tetapi limapuluh tahun untuk belajar tutup mulut. (Ernest Hemingway)
  62. Penulis buku jarang intelektual. Intelektual ialah mereka yan berbicara tentang buku yang ditulis orang lain. (Françoise Sagan)
  63. Orang yang mencemarkan udara dengan pabriknya dan anak ghetto yang memecahkan kaca etalase toko menunjukkan hal yang sama. Mereka tidak peduli pada orang lain. (Dhaniel Patrick Moynihan)
  64. Mereka yang bermimpi di siang hari akan lebih menyadari bahaya yang luput dari penglihatan mereka yang mimpi di malam hari. (Edgar Allen Poe)
  65. ”Mulai” adalah kata yang penuh kekuatan. Cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu adalah, “mulai”.Tapi juga mengherankan, pekerjaan apa yang dapat kita selesaikan kalau kita hanya memulainya. (Clifford Warren)
  66. Saya tak hanya menggunakan semua kecerdasan yang dimiliki otak melainkan juga yang dapat saya pinjam. (Woodrow Wilson)
  67. Yang kalah adalah wujud hukuman atas kegagalan. Pemenang adalah penghargaan atas kesuksesannya. (Bob Gilbert)
  68. Bila Anda mengatakan apa yang Anda pikirkan, jangan harap hanya mendengar apa yang Anda sukai. (Malcom S. Forbes)
  69. Kesulitan itu ibarat seorang bayi. Hanya bisa berkembang dengan cara merawatnya. (Douglas Jerrold)

Kamis, 02 Juni 2011

Ketika Iblis Menemui Rasulullah

          Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah, “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”

Rasulullah bersabda, “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”

Kami menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”

Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”

Umar bin Khattab berkata, “Ijinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”

Nabi menahannya, “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”

Ibnu Abbas RA berkata, “Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.”

Iblis berkata, “Salam untukmu Muhammad,… salam untukmu para hadirin…”

Rasulullah SAW lalu menjawab, “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”

Iblis menjawab, “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”

”Siapa yang memaksamu?”

”Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata, ‘Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia, jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.’ Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku, tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis, “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”

Iblis segera menjawab, “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”

”Siapa selanjutnya?”

”Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”

”Lalu siapa lagi?”

”Orang Alim dan wara’ (Loyal).”

”Lalu siapa lagi?”

”Orang yang selalu bersuci.”

”Siapa lagi?”

”Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain.”

”Apa tanda kesabarannya?”

”Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang-orang yang sabar.”

”Selanjutnya apa?”

”Orang kaya yang bersyukur.”

”Apa tanda kesyukurannya?”

”Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”

”Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”

”Ia tidak pernah menurutiku dimasa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”

”Umar bin Khattab?”

”Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”

”Utsman bin Affan?”

”Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”

”Ali bin Abi Thalib?”

”Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya, tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah SWT).

”Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”

”Aku merasa panas dingin dan gemetar.”

”Kenapa?”

”Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1 kali kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”

”Jika seorang umatku berpuasa?”

”Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”

”Jika ia berhaji?”

”Aku seperti orang gila.”

”Jika ia membaca al-Quran?”

”Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”

”Jika ia bersedekah?”

”Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”

”Mengapa bisa begitu?”

”Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka, dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”

”Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
 
”Suara kuda perang di jalan Allah.”

”Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”

“Taubat orang yang bertaubat.”

”Apa yang dapat membakar hatimu?”

”Istighfar di waktu siang dan malam.”

”Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”

”Sedekah yang diam-diam.”

”Apa yang dapat menusuk matamu?”

”Shalat Fajar.”

”Apa yang dapat memukul kepalamu?”

”Shalat berjamaah.”

”Apa yang paling mengganggumu?”

”Majelis para ulama.”

”Bagaimana cara makanmu?”

”Dengan tangan kiri dan jariku.”

”Dimanakah kau menaungi anak-anakmu dimusim panas?”

”Di bawah kuku manusia.”

Nabi lalu bertanya, “Siapa temanmu wahai Iblis?”

”Pemakan riba.”

”Siapa sahabatmu?”

”Pezina.”

”Siapa teman tidurmu?”

”Pemabuk.”

”Siapa tamumu?”

”Pencuri.”

”Siapa utusanmu?”

”Tukang sihir.”

”Apa yang membuatmu gembira?”

”Bersumpah dengan cerai.”

”Siapa kekasihmu?”

”Orang yang meninggalkan Shalat Jumat”

”Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”

”Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”

Rasulullah SAW lalu bersabda, “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”

Iblis segera menimpali, “Tidak,tidak… tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikan aku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”

”Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”

”Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
”Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 setan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk mengganggu anak-anak muda, sebagian untuk mengganggu orang-orang tua, sebagian untuk mengganggu wanta-wanita tua, sebagian anak-anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid. Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah. Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus. Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus. Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan setan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya. Setan juga berkata, ‘keluarkan tanganmu,” lalu ia mengeluarkan tangannya lalu setan pun menghiasi kukunya. Mereka, anak-anakku, selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa. Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadah kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”

”Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?”

”Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.”

”Tahukah kau Muhammad?”

”Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya.”

”Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku.”

”Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai, istrinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat, jadilah semuanya anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.”

”Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur-ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat diluar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, ia pun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ‘shalatmu tidak sah’ Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul. Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras. Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam. Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, setan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan ia pun semakin taat padaku.”

”Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’ Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.”

”Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.”

”Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”

”Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”

”10 macam”

”apa saja?”

”Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman,

’Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.’ (QS Al-Isra: 64). Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah. Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada setan. Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku. Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku. Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.Allah berfirman, ‘Orang -orang boros adalah saudara-saudara setan.’ (QS Al-Isra: 27). Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, ‘Silahkan,’ dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”

Iblis berkata, “wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.” Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!”

”Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun. Engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.”

”Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”

Rasulullah SAW lalu membaca ayat, ”Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT.” (QS Hud :118-119) juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku.” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata, “Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin kusampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”

== Wallohu a’lam bishshowaab.. ==

Senin, 23 Mei 2011

ILMU AMALIAH DAN AMAL ILMIAH

    Ilmu merupakan pijakan dalam beramal, sebagai landasan berbuat dan mengarahkan perbuatan ke arah kebaikan. Dengan ilmu kita mengetahui segalanya. Seorang bijak pernah berkata, "Ilmu tanpa amal; cacat. Dan, amal tanpa ilmu; buta." Maaf kalau perkataan orang bijak ini salah redaksi. Atau, ada istilah bangsa Arab yang tak pernah luput dari ingatan kita, "Al-'ilmu bilaa 'amalin, kasy-syajari bilaa tsamar". Terjemahan bahasa Indonesianya lebih kurang seperti ini: "Ilmu yang tidak diamalkan bagai pohon tak berbuah. Hati-hati, ini bukan hadits, melainkan pepatah alias 'ibarah. Makanya, jika berdakwah, pakailah dalil sesuai sumbernya. Jangan pepatah dianggap hadits.
Singkatnya, ilmu harus aplikatif. Pengetahuan yang kita peroleh harus aplikatif. Benar ya, ilmu itu harus aplikatif. Ilmu harus amaliah. Sebaliknya, beribu-ribu amal yang kita lakukan tidak akan berbuah apa-apa melainkan kelelahan. Apa maksudnya? 'Amal yang dalam bahasa Indonesia berarti perbuatan, tidak hanya mengerahkan segenap jiwa raga dan otot, namun akal pun berperan.

    Andaikata kita shalat fardlu tanpa wudlu, ya mungkin karena tidak tahu ilmunya, lantas kita shalat ber-rakaat-rakat hingga badan pegal-pegal. Apakah akan berbuah pahala? Tentunya tidak. Manusia pembelajar selalu melakukan segala pekerjaannya didasarkan pada ilmu yang ia peroleh. Amal merupakan konsekuensi dari ilmu. Untuk itu, setiap ilmu harus aplikatif, dan setiap amal harus ilmiah. Ilmu harus profesional, dan profesionalisme harus ilmiah!

Sufyan Ats-Tsauri berkata : "Ilmu itu dipelajari agar dengannya seseorang bisa bertakwa kepada Allah" (Al-Hilyah : 6/362). 

Maka tujuan dari mempelajari ilmu adalah untuk beramal dengannya dan bersungguh-sunggguh dalam menerapkannya. Dan ini terdapat pada orang-orang yang berakal, yang dikehendaki Allah Ta'ala bagi mereka kebaikan hidup di dunia dan akhirat.

Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abi Barzah Al Aslami, beliau berkata bahwa Rasulullah:
shallallahu alaihi wa sallamKedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya dalam hal apa ia habiskan, tentang ilmunya dalam hal apa ia kerjakan dengannya, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan, dan tentang tubuhnya dalam hal apa ia gunakan".

Dalam riwayat Thabrani dan Al-Bazzar dengan lafadz : "... dan tentang ilmunya apa yang diamalkannya dari ilmu tersebut". 

bersabda : "
Abu Darda radhiyallohu anhu berkata : "Engkau tidak akan menjadi alim sampai engkau berilmu, dan engkau dengan ilmu tadi tidak akan menjadi alim sampai engkau mengamalkannya".

Abu Darda radhiyallohu anhu juga berkata : "Sesungguhnya hal pertama yang akan ditanyakan Robbku di hari kiamat yang paling aku takuti adalah tatkala Dia berkata : ‘Engkau telah berilmu, maka apa yang telah kamu amalkan dari ilmumu itu?".

Abu Hurairoh radhiyallohu anhu berkata : "Perumpamaan ilmu yang tidak diamalkan bagaikan harta simpanan yang tidak dinfakkan di jalan Alloh Ta'ala".

Az-Zuhri berkata : "Orang-orang tidak akan menerima ucapan seorang alim yang tidak beramal, dan tidak pula orang beramal yang tidak berilmu".

Abu Qilabah berkata : "Jika Alloh menjadikanmu berilmu maka jadikanlah ilmu itu sebagai ibadah kepada Alloh, dan janganlah kamu hanya berorientasi untuk menyampaikannya kepada orang lain (tanpa mengamalkannya)".

Abdullah bin Al Mu'taz berkata : "Ilmu seorang munafiq pada lidahnya, sedang ilmu seorang mukmin pada amalannya".

    Amal adalah pendorong untuk tetap menjaga dan memperkokoh ilmu dalam sanubari para penuntut ilmu, dan ketiadaan amal merupakan pendorong hilangnya ilmu dan mewariskan kelupaan. 

Asy Sya'bi berkata : "Kami dahulu meminta bantuan dalam mencari hadits dengan berpuasa, dan kami dahulu meminta bantuan untuk menghapal hadits dengan mengamalkannya".

As Sulamiy berkata : "Telah memberi kabar kepada kami dari orang-orang yang mengajari Al-Qur'an kepada kami, bahwa mereka (para shahabat Nabi) dahulu belajar Al-Qur'an dari Nabi shollallohu alaihi wa sallam dimana mereka apabila mempelajari sepuluh ayat mereka tidak akan beranjak ke ayat berikutnya sampai mereka mengamalkan kandungannya".

    Sesungguhnya orang yang bodoh kelak di hari kiamat akan ditanya kenapa ia tidak belajar (mencari ilmu), sedangkan orang yang berilmu akan ditanya apa yang telah diamalkan dengan ilmunya. Jika ia meninggalkan amal, maka ilmunya akan berbalik menjadi hujjah bagi dirinya. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : 
"Pada hari kiamat nanti, seseorang akan digiring kemudian dilemparkan ke dalam api neraka sampai isi perutnya terburai keluar. Kemudian penghuni neraka bertanya kepadanya : ‘Bukankah kamu dahulu menyerukan kebajikan dan melarang kemungkaran?' Ia menjawab : ‘Saya dahulu menganjurkan kebaikan tapi saya sendiri tidak melakukannya, dan saya melarang kemungkaran tapi saya sendiri mengerjakannya'."(HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda : "Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia dan melupakan dirinya, seperti lilin yang menerangi manusia tetapi membakar dirinya sendiri". (HR. Thabrani).

Yahya bin Muadz Ar Razi berkata : "Orang miskin pada hari kiamat adalah orang yang ilmunya berbalik menjadi hujjah baginya, ucapannya berbalik menjadi musuhnya, dan pemahamannya yang mematahkan udzurnya".
Ibnul Jauzi berkata : "Orang yang benar-benar sangat patut dikasihani adalah orang yang menyia-nyiakan umurnya dalam suatu ilmu yang tidak ia amalkan, sehingga ia kehilangan kesenangan dunia dan kebaikan akhirat, kemudian dia ketika hari kiamat dalam datang dalam keadaan bangkrut dengan kuatnya hujjah atas dirinya". (Shoidul Khatir hal. 144).

Tetaplah Bangga Sebagai Kader Dakwah

Saudaraku!

Kalian adalah orang yang dipilih Allah untuk terus bersama dakwah ini, dikala satu persatu aktivis berguguran meninggalkan kalian dengan seabrek amanah, tapi kalian masih setia menapakkan kaki. Berjuang menepis segala rintangan, menghantam gelombang yang datang. Tegar dalam badai, kudapati pada kalian wahai aktivis kader PK Sejahtera.

Saudaraku!

Kalian dipilih oleh Allah untuk terus berjuang lewat jalur siyasi. Banyak suara sumbang yang merobek gendang telingamu, menghentak dan menghempaskan perasaanmu. Saya tahu banyak air mata aktivis PKS yang bercucuran karena hinaan dan celaan yang begitu menyakitkan. Bahkan celaan itu dari mereka yang mengerti agama.

Tapi sekali lagi kudapati dari kalian sebuah kesabaran yang begitu terang. Biarkan mereka mencela, biarkan mereka menghina, biarkan mereka mengejek, biarkan mereka menghantam dengan fitnah, biarkan mereka! Kalian tetap bekerja lillahi ta’ala! Kalian tetap bergerak bersama alunan dakwah yang begitu indah walau kadang menghentak. Tetaplah menyemai cinta bersama dakwah.

Aku tahu hati kalian meringis menahan rasa sakit yang begitu menyiksa. Air mata kalian pun tumpah. Siapa yang tidak sakit digelar dan difitnah sebagai ahli bid’ah. Bahkan dipertanyakan keyakinannya. Siapa yang tidak sakit ketika dihina saudara sendiri dan dipandang bahwa kita telah termakan dunia. Sabar saudaraku! Perjuangan memang butuh pengorbanan. Tentunya kalian pernah mendengar kisah Rasulullah di Thaif, saat dilempari batu oleh kaumnya. Rasulullah berdarah, namun beliau tetap sabar. Rasa kasih sayang beliau lebih besar daripada amarahnya. Subhanallah!

Apa yang kita rasakan saat ini tidaklah sebanding dengan apa yang dirasakan Rasulullah dengan para sahabatnya. Bahkan mereka jauh melangit daripada kita. Mereka memang sudah pantas mereguk air telaga Al kautsar, sedang kita mencium wangi syurga saja belum pantas.

Mereka mencelamu dan mencari semua kesalahanmu sampai ke akar-akarnya, tanpa tahu kesalahan sendiri, tanpa memperbaiki diri sendiri. Kalian teruslah bergerak, Karena bergerak itu ibadah, karena bergerak itu berpahala, bergerak itu sehat, bergerak itu ada seninya, bergerak itu adalah kader PKS.

Mereka berteriak menghinamu seolah hanya diri merekalah yang benar. Mereka berteriak menyalahkanmu seolah kebenaran hanya miliknya. Mereka merobek gendang telingamu seolah syurga hanya miliknya.

Tetaplah Bangga sebagai kader dakwah, wahai saudaraku...
Disinilah...di jalan inilah... insya Allah kita akan bertemu kafilah2 kader dakwah yg telah mendapati janji_NYA dan tengah merasakan kenikmatan yg hakiki...

Taujih ustadz Fathur...menjelang maghrib >.<

Pentingnya Berjilbab Bagi Wanita

     Betapa wanita akan terlihat aura,kecantkian dan terpancar keimanannya,ketika dia berbusana muslim dan berjilbab,itu pula tanda kepeduliannya seorang wanita terhadap diri sendiri bahkan,Masya Allah ternyata terkandung makna lain dari berjilab yaitu menjalankan syi’ar Islam dan berniat untuk ibadah.

     Jilbab selain menutup aurat terhadap yang bukan muhrim.juga pertanda ingin ta’at kepada Allah yang telah menciptakan,Dia lah Maha menyempurnakan kejadian,memberi rizki,melindungi,dan menolong umat-Nya.

     Jilbab juga selain ingin ta’at kepada Rasul-Nya,pembimbing ummat dengan risalah beliau.dengan berjilbab usaha untuk memperoleh Ridho Allah (InsyaAllah).

     Seorang muslimah dengan pakai yang sesuai aturan yang ada merupakan wujud
tanda bersyukur atas nikmat-nikmatNya yang tiada putus.

     Seluruh ulama sepakat bahwa hukum mengenakan jilbab itu,wajib bagi wanita muslim.para kaum wanita menutup auratnya dengan jilbab bukan karena gaya-gayaan atau,karena mengikut trend bukan karena alasan berlagak sok suci.memang lebih baik sok suci dari pada sok zholim.dengan jilbab mudah membedakan wanita muslimah dengan yang lain,namun tidak sekadar bermaksud agar berbeda dari yang lain.berjilbab termasuk satu upaya sadar dan benar yang meninggikan derajat wanita dari belenggu kehinaan yang hanya menjadi objek nafsu semata.

     Jilbab cocok untuk semua wanita yang berupaya menjadi wanita solihah.berjilbab satu bentuk atau berusaha mencapai derajat taqwa.Jilbab bisa katakan pakaian taqwa dan identitas wanita muslimah.
Di awali dengan mengenakan jilbab,ada usaha seorang muslimah ingin menapak jalan ke surga.dan menjauhkan diri dari azab panasnya api neraka di hari kemudian.
dan sebelumnya,Istri-istri Rasulullah berbusana muslimah,para sahabiah (sahabat Rasulullah yang wanita) juga berbusana muslimah. Dan,Mereka merupakan panutan seluruh muslimah.jilabab meninggikan izzah (kemuliaan) diri sebagai wanita (muslimah) dan sangat lebih melindungi diri seorang wanita hingga merasa aman.
bahkan wanita berjilbab menjaga diri dari gangguan lelaki usil atau obyek pandangan atau sahwat lelaki usil atau menjaga diri pula dari objek syahwat lelaki dan Menghindari zina mata dan zina hati.

     Dengan berjilbab merupakan pencegahan dari perbuatan zina itu sendiri.jilbab juga membuat lebih bersahaja, khusyu, menjauhkan dari perbuatan dosa (Insya Allah).

     Dan sisi positip spontan seorang berjilab adalah mendekatkan diri pada Allah,Rasulullah.nabi-nabi-Nya.Pada sesama muslim semakin mendekat dengan ajaran Islam,tidak ada yang kuno,berjilbab bukan sesuatu yang kuno.

    Allah Yang Maha Mengetahui lebih tahu apa yang terbaik bagi ummat-Nya.di sisi lain pula dengan berjilbab, berarti menandakan kemajuan penerapan ajaran Islam di masa kini dan satu barometer telah terbentuknya suatu lingkungan yang Islami serta membedakan diri dari penganut agama lain.

     Disaat tertentu pun dengan Memudahkan dalam pengidentifikasian sesama saudari seiman. Dan ketika kenali hikmahnya pun memperkuat tali silaturahmi dan ukuwah sesama muslimah.dengan jilbab pula,menjawab atau menghilangkan keraguan diri bila ingin menyapa saudari muslimah.dengan mengenakkanya lebih memudahkan,menanamkan rasa sayang-menyayangi sesama saudara/saudari seiman.

    Secara umum dengan memakai jilbab membuat lebih terlihat wanita.tidak terlihat seperti laki-laki,membuat mudah dalam beraktifitas dan bahkan dengan berjilbab lebih memudahkan wanita bergerak.secara nyata Jilbab menjagaku tubuh wanita sehingga tidak terlihat lekuk-lekuk tubuh,ternyata jilbab juga bisa menghemat waktu dalam berpakaian dan hemat waktu dalam berhias.tidak perlu repot-repot selalu berusaha mengikuti trend mode yang berkembang.secara ukuran belanja wanita jilbab bisa menghemat biaya untuk membeli make up. Tetapi juga dengan berjilbab melindungi kulit wajah dari make up yang dapat merusak kulit atau sengatan sinar matahari.jilbab bisa mengurangi sengatan matahari dapat mengurangi kelembaban kulit.

     Jlbab juga bisa menghambat atau meminimalkan munculnya bintik-bintik hitam pada permukaan kulit akibat perubahan pigmen di usia tertentu dan melindungi rambut dari debu-debu yang berterbangan.sesuatu yang tidak terasa adalah menuntun diri wanita untuk hidup lebih sederhana. Dan menghindari hidup yang yang bersifat konsumtif.di satu sisi utama dalam sosial jilbab bisa membuat diri tidak silau dengan kemegahan dunia dan segala perhiasannya dan selektif sifat glamornya busana wanita .

     Jilbab bisa menempatkan wanita menjadi subjek dalam proses pembangunan ummat.disisi lain secara materi, jilbab membwa lebih mudah dalam menabung.hingga dengan se-izinNya lebih terbuka bisa memiliki kesempatan untuk melakukan ibadah haji.karena kesempatan lebih banyak uang nyauntuk menabung, berinfaq dan sedekah daripada belanja-belaja make up atau busana wanita yang berlebihan dengan sertam merta pula sangat terasa ketika seseorang wanita berjilbab yaitu akan merasa menjadi wanita seutuhnya dan dihargai sebagai wanita penjaga murni aurat-aurat nya.

Dikutip dari:

BERLATIH SABAR

Assalamu'alaikum wr.wb....

    Banyak sekali ayat-ayat dalam Al Quran yang menyerukan agar kita bersabar, sebagaimana disebutkan tadi dalam Surat AlI Imran, ayat 200, yang artinya : Hai orang-orang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu memperoleh kesuksesan. 

    Pada bulan Ramadhan ini, yang sering disebut oleh para penceramah terdahulu adalah bulan kesabaran, dimana pada bulan ini kita belajar dan berlatih untuk bisa bersabar. Latihan bersabar, itulah kata yang mudah untuk diucapkan tapi seringkali tidak mudah untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih tidak mudah lagi bagaimana dengan sabar itu kita dapat memperoleh kesuksesan, sebagaimana disebutkan dalam ayat tadi. 

    Diberbagai kantor/instansi saat ini juga sudah dilakukan pelatihan agar bisa memanfaatkan kesabaran dalam menghadapi rintangan menjadi upaya atau peluang untuk memperoleh kesuksesan, yang mana saat ini disebut dengan nama Pelatihan Kecerdasan Adversitas. Dimana yang namanya kecerdasan adversitas (adversity Inteligent) atau kecerdasan daya tahan mental adalah salah satu kecerdasan yang penting bagi siapapun yang sedang menjalani kehidupan ini. Sehingga dengan modal kecerdasan ini, kita sadar, posisi daya tahan mental kita berada dimana, seberapa besar kemampuan pantang menyerah kita, seberapa tinggi daya tahan mental kita menghadapi segala tantangan kehidupan. 

    Tingkat kesabaran atau daya tahan mental dikelompokkan menjadi 3, yaitu tipe Pendaki (Climber), Bertahan (Camper) dan Penghindar (Quitter).

1. Climber = orang yang punya cita-cita tinggi, pantang menyerah, terus mencoba walau pernah mengalami kegagalan, dan selalu memperbaiki diri dari waktu ke waktu.
2. Camper = orang yang cukup puas dengan yang dimiliki, bekerja sebatas yang ia mampu, walau memiliki potensi bekerja yang lebih baik.
3. Quitter = orang yang mudah mengalah dengan keadaan, selalu menghindar dari masalah, mudah menyerah menghadapi hambatan hidup.

    Nah, sekarang kita tinggal pilih, kita termasuk dalam posisi yang mana, dari tiga kategori kesabaran atau kecerdasan kehandalan mental diatas, yang tentunya harapannya, kita ada pada kelompok tipe Pendaki, yang pantang menyerah. Namun lebih utama lagi apabila dengan bersabar kita dapat menikmati berkah di balik sebuah ujian yang kita hadapi.

    Dikisahkan ada 2 orang santri yang sedang belajar di sebuah pesantren, berbagai ilmu telah mereka peroleh dan tibalah saatnya akan diberikan ilmu terakhir yang hebat dari sang kyai. Untuk itu sang kyai memerintahkan kedua santrinya untuk menuju ke tempat kyainya berada yaitu diatas bukit yang tinggi, yang harus melalui jalan setapak menuju tempat itu. 

    Sang kyai berkata, hai anak-anakku, tibalah saatnya kalian memperoleh ilmu terakhir dari saya agar kamu dapat memanfaatkannya dalam hidupmu, tapi syaratnya kalian harus berjalan menuju ketempatku diatas bukit disana. Maka berangkatlah kedua santri tadi menuju tempat sang kyai berada. Murid pertama, melihat dengan gamang tempat yang akan dia kunjungi, karena jauh diatas bukit. Terbayangkan olehnya bahwa tentu perjalannya melelahkan untuk mencapai tempat itu. Santri yang kedua juga melihat tempat yang akan ditujunya, tapi dengan gembira dia bayangkan, tentu indah sekali diperjalanan, karena dapat melihat pemandangan dari ketinggian. 

    Dengan susah payah, kedua santri tadi berjalan menuju ketempat sang kyai berada, dan akhirnya dengan keringat mengucur ditubuh, kedua santri tadi berhasil mencapai tempat sang guru. Disana telah menunggu sang kyai, dengan senyum sejuknya, dan menyediakan air penawar haus bagi kedua santri tadi. Setelah hilang hausnya, sang kyai bertanya pada kedua santrinya, Anak-anakku berdua, sungguh kalian sangat hebat telah berhasil menaiki bukit ini dengan susah payah, kini saya ingin mendengar apa yang kalian alami selama perjalanan kalian. 

    Santri pertama menjawab, Bapak Kyai, sungguh berat perjalanan tadi, sangat melelahkan karena harus melewati bebatuan dan semak belukar serta harus tinggi mendaki.

    Santri kedua menjawab, Bapak Kyai, terima kasih telah memberikan kesempatan pada saya untuk dapat menikmati pemandangan dari tempat yang tinggi ini, untung saja sepanjang jalan kutemukan batu untuk berpijak, dan semak tempat aku berpegang, sehingga dapat mencapai tempat ini. 

    Dengan tersenyum arif, sang kyai tadi memberikan penjelasan, Anak-anakku sesungguhnya perjalanan kalian kemari adalah sebuah ujian, dan berat ringannya sebuah perjalanan sering tergantung darimana kita memandangnya, kalau kita dapat bersabar, tentulah kita akan mencapai tujuan kita dengan rasa bahagia. 

    Akhirnya santri pertama tadi sadar, bahwa dirinya masih ada kekurangan dalam menempuh pelajaran dari sang kyai, yaitu dia belum bisa bersabar dalam menempuh ujian dan mengubah ujian yang berupa perjalanan tadi menjadi peluang untuk memperoleh kebahagiaan. 

    Kata sang kyai : Santriku yang pertama, kamu sudah bagus dapat mencapai tempat ini, namun tingkatkan lagi agar dalam ujian selanjutnya kamu dapat lebih bersabar lagi. Dan santriku yang kedua, pertahankan sikap sabarmu karena mempertahankan sikap sabar juga merupakan upaya yang tidak mudah. Dan akhirnya sang kyai memberikan ilmu terakhirnya kepada kedua santrinya sebagai bekal menempuh hidup mereka.

    Perjalanan yang saya kisahkan tadi, ibarat mencerminkan bulan Ramadhan ini, kalau pada awalnya kita sudah berpandangan bahwa bulan puasa adalah bulan rintangan karena tidak bebas bepergian, tidak bisa makan minum di siang hari karena puasa, maka kita akan memandang berat pula bulan ini. 

    Tetapi apabila kita memandang bulan puasa adalah bulan peluang untuk memperoleh banyak pahala, maka insyaallah kita memperoleh kesenangan dalam menjalankan puasa. 

    Untuk itu saya mengajak kepada bapak ibu dan adik2 agar memanfaatkan puasa kita sebagai ajang melatih kecerdasan adversitas kita, ajang mengubah hambatan jadi peluang agar kita memperoleh kesuksesan karena kita mengamalkan ibadah yang nilainya beberapa kali lipat dari hari-hari biasa. Demikian bapak ibu dan adik-adik semuanya, semoga paparan saya ini bermanfaat dan kalau ada benarnya itu semata karena Allah dan bila ada salahnya itu adalah karena saya adalah manusia biasa. 


Sekian assalamualaikum wr.wb...